Saterdag 11 Mei 2013
Curug Dago
Curug Dago memiliki ketinggian terjunan air hanya sekitar 12 m saja dan berada di ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut Curug ini terbentuk dari aliran sungai Cikapundung yang mengalir dari Maribaya memasuki kota Bandung.
Dengan lokasinya yang cukup tersembunyi, di daerah Bukit Dago di dalam kawasan Taman Hutan Raya (THR) Ir H Djuanda, Bandung, dan kurang ditunjang promosi wisata menyebabkan curug ini kian jarang dikunjungi wisatawan. Kendati demikiani Curug Dago ini menyimpan jejak sejarah bagi Kerajaan Thailand. Dimana tak jauh dari lokasi air terjun, terdapat dua prasasti batu tulis peninggalan sekitar tahun 1818. Menurut para ahli sejarah, kedua prasasti tersebut konon merupakan peninggalan Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII (Pradjathipok Pharaminthara) dari dinasti Chakri yang pernah berkunjung ke Curug Dago.
Kini keadaan Curug Dago banyak mengalami perubahan, salah satunya kondisi air sungai yang keruh dan berwarna kecoklatan serta mulai banyaknya sampah yang mengotori aliran sungai. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pemukiman yang berada diatas Curug serta merambahnya pabrik-pabrik pengolahan menyebabkan hutan yang dulunya berfungsi sebagai pelindung ekosistim alam mulai tergerus.
Teken in op:
Plaas opmerkings (Atom)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking